Al-quran yang menjadi sumber nilai dan norma
umat Islam itu terbagi ke dalam 30 juz (bagian), 114 surah
(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (atau lebih
tepat dikatakan 325.245 suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa
Indonesia). Al-quran tidak disusun secara kronologis. Lima ayat pertama
diturunkan di gua Hira’ pada malam 17 Ramadhan tahun pertama sebelum Hijrah
atau pada malam Nuzulul Quran ketika Nabi Muhammad berusia 40-41 tahun,
sekarang terletak di surat al-Alaq (96):1-5. Ayat terakhir yang diturunkan di
padang Arafah, ketika Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada tanggal 9 Zulhijjah
tahun ke-10 Hijriah, kini terletak di surat Al-maidah (5):3.
Al-quran yang terdiri dari 30 Juz , 114
surah, 6326 ayat itu, sistematikanya ditetapkan oleh Alla sendiri melalui
malaikat Jibril yang disampaikan kepada RasulNya Muhammad. Allahlah yang
menentukan kemana ayat yang turun kemudan disisipkan di antara ayat yang turun
lebih dahulu. Sistematikanya tidak seperti sistematika buku (ilmiah), mengikuti
merode tertentu, suatu masalah dibicarakan dalam beberapa bab, bagian dan
butir-butir. Oleh Karena itu, kalau kita membaca Al-quran, masalah akidah
misalnya, berdampingan dengan soal hokum sejarah umat yang lalu disatukan
dengan nasihat, dorongan atau tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di Alam
semesta. Soal perang berurutan dengan meminum minuman yang memabukkan,
perjudian, pemeliharaan anak yatim dan perkawianan dengan orang musyrik seperti
yang dapat dibaca dalam surat Al baqarah (2) :216-221.
Maksud sistematikanya demikian adalah agar orang
mempelajari dan memahami Al-quran sebagai satu kesatuan yang harsu ditaati
pemeluk Agama Islam secara keseluruhan tanpa memilah-milah (bagian) yang satu
dengan dengan bagian yang lain. Dengan penyusunan seperti yang disebutkan
diatas, jelas Al-quran bebeda dengan kitab susunan manusia. Memang tidak dapat
atau tidak boleh disamakan karena selain isi, juga tujuannya berbeda-beda. Isi
kitab susunan manusia adalah hasil penalaran insan, tujuannya untuk menjelaskan
suatu masalah kepada manusia di suatu tempat pada suatu masa, sedangkan
Al-quran yang disusun oleh Allah berisi wahyu (petunjuk-Nya) untuk pedoman
hidup dan kehidupan manusia dimana saja sepanjang masa.
Ali Mohammad Daud, 1998, Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Comments
Post a Comment