Skip to main content

Posts

MULTIKULTURALISME DAN KESEDERAJATAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam bentuk kelompok maupun agama. Multikultural itulah yang kita bicarakan. Berbagai macam latar belakang yang terdapat dalam suatu subyek. Dengan demikian Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat tentunya tidak bisa memisahkan hidupnya dengan orang lain, serta makhluk yang berbudaya yang dapat mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan tatanan hidup yang bahagia dan sistem kemasyarakatan yang terbentuk karena interaksi dan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Antar manusia pasti memiliki perbedaan, bahkan yang kembar identik pun pasti ada celah perbedaannya. Perbedaan itulah yang pada akhirnya menimbulkan suatu keragaman. Keberagaman manusia yaitu manusia yang memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman sosial

Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) Fisipol UIR - Mengadakan Upgrading 2016-2017

KEBERSAMAAN : Anggota HIMIP yang sedang melakukan formasi tulisan “Himip Jaya 2016” Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP,) mengadakan upgrading 2-4/12/2016 di Desa Teluk Kenidai. “ Upgrading itu merupakan waktu di mana saling mengakrabkan di antara sesama pengurus-pengurus suatu organisasi”. Ujar Yudhi Anggara selaku peserta upgrading. Setiap organisasi pasti memiliki ritual tertentu untuk mengakrabkan anggotanya. “Itu adalah suatu tuntutan dari suatu organisasi, apabila kita mengikuti upgrading itu, pasti otomatis kita akan mendapatkan suatu keakraban, untuk saling bersama, untuk saling sama-sama tahu,” ujarnya. Saling tegur sapa adalah hal yang wajib dibina dalam organisai. “Bisa sama untuk saling menghargai, saling memberi, saling membantu, dan saling memandang satu sama lain, bukan hanya diam, cuek, acuh tak acuh dan hanya omongan belakang, jadi apa gunanya dibuat upgrading kalau kita tidak saling kerjasama, saling pandang memandang, saling menghargai,”

Foto orang tua yang biasa dipajang di beberapa rumah makan padang

Pernahkan anda mendapatkan foto seorang kakek berpeci yang dipajang di beberapa rumah makan padang diseluruh Indonesia. Siapakah sosok kakek berpeci tersebut sehingga dipajang disebagian besar rumah makan padang? jika anda pernah melihat foto seorang kakek berkopiah dhitam  di rumah makan padang, dia adalah ungku saliah. Siapa dia dan mengapa fotonya dipajang? Adanya foto Ungku Saliah menandakan rumah makan tersebut adalah asli pariaman. Semua foto Ungku Saliah selalu saam:kepala berkopiah hitam yang sedikita miring ke kanan, berjenggot agak panjang, serta mengenakan kain sarung kotak-kotak yang dikalungkan di leher. Ungku Saliah adalam ulama, tokoh agama asli pariaman yang dikeramatkan, “Tutur : Nusyirwan Effendi Dekan (FISIP) Universitas Andalas. Adanya foto Ungku Saliah konon bisa mendatangkan rezeki, dan merupakan simbol yang menunjukkan bahwa mereka masih menghormati sang tokoh agama tersebut. Nama aslinya adalah Syech Kiramatulla Ungku Saliah, lahir pa

Makalah Sejarah, Kedudukan, dan fungsi Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Manusia dikenal dengan istilah Zoon Politicon atau yang kita kenal dengan sebutan makhluk sosial. Untuk menjamin adanya hubungan antara sesama makhluk social mereka dituntut memiliki suatu bentuk komunikasi yang bersifat universal dan dapat digunakan oleh semua makhluk social. Dengan tuntutan tersebut maka terciptalah suatu komunikasi yang biasa dikenal dengan nama “Bahasa”. Bahasa memiliki arti system, lambang, bunyi yang arbitrer yang digunakan makhluk social sebagai suatu bentuk komunikasi, berinteraksi untuk menjalankan peranan manusia sebagai makhluk social. Bahasa juga digunakan untuk mengenali suatu wilayah atau Negara terutama pada bahasa Indonesia karena pada setiap wilayah memilik banyak hal yang menyebabkan bahasa mereka berbeda-beda. Seiring dengan perkembangan zaman bahasa memiliki banyak ragam dan macam namun lupa bagaiman sejarah, kedudukan, dan fungsi dari bahasa  itu sendiri. Oleh karena itu, penyusun i

Makalah Manusia sebagai makhluk Budaya

BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Keinginan untuk memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada pembaca merupakan dorongan bagi penyusun untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya agar pembaca mudah dalam memahami makalah yang penyusun buat ini. Manusia merupakan makhluk social yang membutuhkan orang lain dalam menjalankan peranan hidupnya dalam kegiatan sehari-hari, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dengan yang namanya budaya. Sebagai mana diketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan secara dinamis seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri, dan tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Sebagian tokoh lain mengatakan kebudayaan adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Masih banyak pendapat dari tokoh-tokoh lain yang akan dimuat dalam makalah ini B.      BATASAN MASALAH 1.       Pengertian budaya 2.       Perwujudan kebudayaan 3.       Substansi utama budaya 4.       Sifat-