BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam bentuk kelompok maupun agama. Multikultural itulah yang kita bicarakan. Berbagai macam latar belakang yang terdapat dalam suatu subyek. Dengan demikian
Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat tentunya tidak bisa memisahkan hidupnya dengan orang lain, serta makhluk yang berbudaya yang dapat mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan tatanan hidup yang bahagia dan sistem kemasyarakatan yang terbentuk karena interaksi dan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Antar manusia pasti memiliki perbedaan, bahkan yang kembar identik pun pasti ada celah perbedaannya. Perbedaan itulah yang pada akhirnya menimbulkan suatu keragaman.
Keberagaman manusia yaitu manusia yang memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman sosial. Jika keragaman individu terletak pada perbedaan secara individu atau perorangan, sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
B. Batasan Masalah
1. Defenisi Multikulturalisme dan kesederajatan
2. Sejarah Multikulturalisme
3. Jenis Multikulturalisme
4. Multikulturalisme di Indonesia
5. Unsur Keragaman dan Kesejahteraan di Masyarakat Indonesia
6. Makna Keragaman dan Kesederajatan dalam Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi Multikulturalisme dan kesederajatan
Menurut id.wikipedia.org “Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.”
Menurut Petter Wilson, Dia mengartikan multikulturalisme setelah melihat peristiwa di Amerika, " Di Amerika, multikultural muncul karena kegagalan pemimpin dalam mempersatukan orang Negro dengan orang Kulit Putih". Dari sini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa konsep multikultural PetterWilson semata-mata merupakan kegagalan dalam mempersatukan kelompok etnis tertentu. Kemudian masalah penghambatan proses integrasi budaya ini berujung kepada gagalnya atau salahnya perspektif tentang sebuah kesatuan budaya (Unikultural). Yang seharusnya tidak berarti kemajemukan harus dipaksakan untuk menjadi satu, akan tetapi perbedaan itu haruslah menjadi kekuatan untuk bersatu dan berjalan bersama, tanpa adanya konflik.Adanya sebuah konsesus Neo Liberal yaitu datang berdasarkan pada kepentingan ekonomi liberalisme. Juga menjadi faktor penghambat sebuah integrasi bangsa
Menurut Kenan Malik (1998), multikulturalisme merupakan produk dari kegagalan politik di negara Barat pada tahun 1960-an. Kemudian gagalnya perang Dingin tahun 1989, gagalnya dunia Marxisme kemudian gagalnya gerakan LSM di asia tenggara yang menemukan konsep multikultural yang sebenarnnya. Jalan keluar dari semua itu menurutnya adalah sebuah keadilan yang masih berpegang pada keanekaragaman budaya yang sejati.
“Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu Negara (diaasz.wordpress.com,2010:multikulturalisme).
Sedangkan Multikultural atau keberagaman itu sendiri adalah berasal dari kata ragam, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 920-921) arti ragam dikaitkan dengan (1) tingkah; laku; ulah; (2) macam; jenis; dan seterusnya.Sedangkan keragaman diartikan perihal beragam-ragam; berjenis-jenis; perihal ragam-perihal jenis.Dengan demikian yang dimaksud keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat.
Kesederajatan berasal dari kata sederajat: sama tingkatan(pangkat,kedudukan). Kesederajatan dalam masyarakat adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memilihsatu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki
To download this makalah
Comments
Post a Comment