Skip to main content

Posts

ketenagakerjaan dan kebijakan kependudukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga “ penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tamping lingkungan. Perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk, kebijakan pembangunan berkelanjutan adalah kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan penduduk dimasa mendatang, kebijakan pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak boleh mengorbankan kesejahteraan penduduk generasi mendatang. Variabel tingkat pertumbuhan pe

demokrasi indonesia 1965-1998

  BAB I   PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita mengenal bermacam-macam istilah demorasi. Ada yang dinamakan demokrasi konstitusional, demokrasi parlementer, demokrasi Terpimpin, demokrasi pancasila, demokrasi rakyat, demokrasi soviet, demokrasi nasional, dan sebagainya. Semua konsep ini memakai istilah demokrasu yang menuru asal kata berarti rakyat berkuasa atau government by the people (kata yunani demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan atau berkuasa). Sesudah perang dunia II kita melihat gejala bahwa secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan Negara di dunial menurut suatu peneleitian yang diselenggarakan oleh UNESCO dalam tahun 1949 maka: “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua system organisasi politik dan social yang diperjuangkan oleh pendukung-pendukung yang berpengaruh. Akan tetapi UNESCO juga menarik kesimpulan bahwa ide demokrasi dianggap am

Metodologi Penafsiran Al-quran

Al quran memuat wahyu Allah (firman Tuhan), maka untuk dapat dipahami dengan baik dan benar perlu penjelasan melalui penafsiran. Penafsiran adalah proses, perbuatan menafsirkan. Dengan kata lain, penafsiran adalah upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang kurang jelas. Hasilanya adalah tafsir. Dalam hubungan dengan pembicaraan kita ini yang dimaksud adalah tafsir Al-quran . penafsiran Al-quran dialukan dengan mempergunakan berbagai metode. Diantaranya , (disebut dalam uraian singkat ), adalah 1   Metode ma’tsur Metode ini merupakan metode yang mempergunakan riwayat (cerita turun temurun atau sejarah) untuk menjelaskan tentang ayat-ayat  Al-quran. Generasi awal dahulu mempergunakan metode ini dalam penafsiran Al-quran. Sebabnya karena, selain mereka masih dekat dengan generasi para sahabat, juga perubahan social dan perkembangan ilmu masih belum sepesat sekarang. 2   Metode penalaran. Metode ini terdiri atas beberapa metode , diantaranya , yang di singgung di sini adala