Jika dikaji sejarah turunnya wahyu yag kini
dihimpun dengan baik dalam Al-quran, dapat disimpulkan bahwa al-quran yang
turun sedikit demi sedikit selama (dibulatkan) dua puluh tiga tahun itu sinya
antara lain adalah
1
Petunjuk
mengenai akidah yang harus diyakini oleh manusia.
Petunjuk akidah ini berintikan
keimanan akan keesaan Tuhan , dan kepercayaan kepastian adanya hari
kebangkitan, perhitungan serta pembalasan kelak.
2
Petunjuk
mengenai syariah
Yaitu jalan yang harus diikuti
manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesame insan demi kebahagian
hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak.
3
Petunjuk
tentang akhlak
Mengenai
yang baik dan buruk yang harus diindahkan oleh manusia dalam kehidupan, baik
kehidupan individual maupun kehidupan social.
Selain
yang tiga ini, yang dimuat dalam Al-quran sebagai sumber sejarah adalah
4
Kisah
umat manusia di zaman lampau
Didalam Al quran surat Saba’ (34)
ayat 15,16,17 diceritakan tentang nasib kaum saba’ yang hidup makmur pada suatu
masa di sebuah negeri , kabarnya di Yaman sekarang. Namun karena mereka
berpaling (meninggalkan ajaran agama) dan tidak mensyukuri karunia Illahi,
Allah menghukum mereka dengan mendatangkan banjir (besar) sehingga kebun dan
tanaman mereka rusak binasa. Allah kemudian mengganti kebun yang rusak itu
dengan kebun (lain) yang ditumbuhi phon –pohon yang berbuah pahit(rasanya).
Selain mengenai kaum saba’, Al-quran mengisahkan juga pengikut Nabi Luth yang
melakukan hubungan kelamin sesama laki-laki (sejenis) bukan dengna istri mereka
sendiri. Perbuatan kaum nabi Luth ini sama dengan homoseksualitas (hubungan
kelamin sesama laki-laki atau sejenis) sekarang, yang telah menimbulkan
penyakit kutukan yang bernama AIDS. Allah tidak menyukai perbuatan yang
menyimpang dari Sunnah-Nya dan menghukuam pelakunya dengan menurunkan hujan
(batu) sehingga mereka binasa. Kisah umat Nabi Luth ini dimuat dalam Al-quran
surat asy syu’ara ayat 160-175. Kisah-kisah umat manusia di masa lalu
disebutkan dalam Al quran untuk dijadikan iktibar (contoh pelajaran) oleh manusia
yang hidup sekarang. Al quran juga memuat
5
Berita
tentang zaman yang akan datang
Tentang ini akan di kaji kehidupan
akhir manusia yang disebut kehidupan akhiirat. Kehidupan akhirat dimulai dengan
peniupan sangkakala (terompet) oleh malaikat Israfil yang bertugas meniup
sangkakala itu. “Apabila sangkakala pertama ditiupkan , diangkatlah bumi dan
gunung-gunung , lalu keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada hari itu
terjadilah kiamat dan terbelahlah langit.” Demikian (lebih kurang) bunyi terjemahan ayat Al quran surat Al
Haqqah (69): 13-16. Menurut surat Az Zumar (39) kalimat kedua ayat 68,
“Kemudian
ditiupkan sangkakala seklai lagi, tiba-tiba mereka (semua yang telah mati
dibangkitkan dan) berdiri menunggu putusan Tuhan terhadap diri mereka masing-masing).”
Selain kedua ayat tersebut, banyak
ayat Al quran yang berbicara tentang kehancuran alam semesta, matahari dan
gunung-gunung hancur menjadi debu yang berterbangan bagaikan kapas, dan
sebagainya. Semuanya hancur total, tidak hanya hancur bagian tertentu saja.
Demikian juga mengenai orang mati, tersebut diatas, yang dihidupkan kembali
pada hari kiamat. Dalam Al quran sura al-Hajj (22) ayat 5-7 Allah berfirman
(terjemahannya lebih kurang),
“Hai seluruh manusia , kalau kamu meragukan
hari kebangkitan, sadarilah bahwa kami telah menciptakan kamu dari tanah,
kemudian dari air mani yang menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal
daging yang sempurna penciptaannya, agar kami jelaskan kepadamu bahwa Kami
telah tetapkan di dalam Rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu tela
ditentukan. Kemudian, Kami keluarkan kamu sebagai bayi(yang berangsur-angsur )
menjadi dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan (sebelum tua ) ada pula yang
dipanjangkan usianya sampai pikun , tidak mengetahui lagi apa yang tadinya
diketahuinya. Dan kamu lihatlah bumi yang kering/mati, apabila Kami turunkan
air (hujan) di atasnya hiduplah bumi itu (kembali) dan suburlah berbahai
tumbuh-tumbuhan yang indah di atasnya. Yang demikian itu terjadi karena
sesungguhnya Allah adalah yang Haq (Maha benar) yang (mampu) menghidupkan yang
mati. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan hari kiamat (itu) pasti datang.
Tidak ada keraguan atasnya, dan Allah membangkitkan semua orang (yang ada) di
dalam kubur.”
Dalam hubungan dengan
masalah menghidupkan kembali orang yang telah mati, Allah sering membandingkannya
denga menghidupakan kembali tanah kering, tandus/mati dengan siraman air hujan,
agar mudah dipahami manusia.
Ali Mohammad Daud, 1998, Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Comments
Post a Comment